Sabun Blackwalet

Sabun Black Walet merupakan sabun dengan bahan dasar 100% racikan Herbal Oil, dengan salah satu bahan utamanya yaitu Ekstrak Air Liur Walet yang sangat berkhasiat untuk kecantikan.

Harga Pasang Kawat Gigi

Harga Pasang kawat Gigi (Behel) | Berapa Harga Pasang Kawat Gigi Behel??? Mengenai biaya: relatif.Tergantung bahan yang digunakan, skill atau kemampuan dan reputasi dokter gigi serta area praktik, sejauh mana apresiasi masyarakat terhadap gigi dan mulut, baik dari segi kesehatan-fungsional sampai dengan segi estetik/kosmetik.

Cara Menghilangkan Bekas Jerawat

Menghilangkan bekas jerawat berupa noda hitam, merah-merah, dan jaringan parut, akan lebih cepat bila dilakukan melalui cara klinis.

Cara Jitu Menghilangkan dan Pilek Secara Alami

Influensa atau yang lebih dikenal dengan flu merupakan infeksi virus yang terjadi pada alat pernafasan seperti hidung, tenggorokan dan paru-paru, sehingga mempengaruhi kerja hidung, tenggorokan dan yang paling jarang terjadi, paru-paru anda.

Cara Menghilangkan Selulit Secara Alami

Selulit merupakan masalah kulit yang umum terjadi baik pada wanita maupun pria. Masalah kulit ini biasanya ditemukan pada lengan atas, dada, paha dan bokong.

Seputar Trikomoniasis

Latar Belakang

Trikomoniasis (bisa juga disebut sebagai “trich”) merupakan penyakit menular seksual yang paling umum dapat disembuhkan di dunia. Penyakit ini juga merupakan salah satu dari tiga infeksi vagina yang paling umum pada wanita. Trikomoniasis ini biasanya disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis atau tricomonad. 

T. vaginalis adalah organisme berbentuk buah pir yang mendorong dirinya dengan empat flagel seperti cambuk yang menonjol dari ujung depannya. Sebuah flagel kelima, melekat ke membran bergelombang, memanjang ke belakang. Sebuah ekor berduri yang disebut axostyle merupakan ujung dari T. vaginalis.  

Hal ini dipercaya bahwa T. vaginalis menempelkan diri ke jaringan dengan axostyle mereka yang menyebabkan beberapa iritasi dan peradangan yang berhubungan dengan infeksi trikomoniasis. T. vaginalis memiliki ukuran yang bervariasi antara 5-20 µm. Dalam sediaan basah cairan vagina, organisme hidup dapat dikenali dengan gerakkannya, yang telah digambarkan seperti menyentak, berayun atau berjatuhan. 

T. vaginalis adalah anaerobik dan tumbuh baik tanpa oksigen, di lingkungan dengan keasaman rendah. Pertumbuhan maksimum dan fungsi mentabolik dicapai pada pH 6,0. Reproduksi T. vaginalis dengan pembelahan biner, tidak seperti kebanyakan protozoa patogen, kista T.vaginalis tidak terbentuk (Center for Disease Control, 2011). 

Trichomonas vaginalis merupakan protozoa patogen dengan derajat tertentu yang sebagian besar menyerang wanita pada traktus urogenitalis bagian bawah. Infeksi ini mungkin bergejala atau mungkin tidak bergejala dan merupakan infeksi menular seksual. Ada dua jenis spesies lainnya yang dapat ditemukan pada manusia, yaitu T. tenax yang hidup di rongga mulut dan Pentatrichomonas hominis yang hidup dalam kolon, yang keduanya terbukti tidak menimbulkan penyakit. Pertama kali divisualisasikan oleh Donne pada tahun 1836, T. vaginitis pertama kali ditunjukkan pada awal abad ke-20, sebagai akibat dari studi inokulasi yang merupakan protozoa patogenik (Cook, 2009). 

Keluhan dan Gejala Penyakit

Gejala pada wanita biasanya muncul antara 5 sampai 28 hari setelah terpapar, akan tetapi gejala tersebut dapat juga muncul dalam waktu beberapa bulan bahkan bertahun-tahun kemudian. Infeksi dapat ditularkan kepada orang lain meskipun mereka tidak mengalami gejala apapun. Gejala yang ditimbulkan oleh trikomoniasis ini antara lain:
  1. Peradangan. Pada wanita, trikomoniasis dapat menyebabkan vaginitis (peradangan pada vagina), sedangkan pada pria dapat menyebabkan urethritis (peradangan pada saluran kencing) di dalam penis.
  2. Keluarnya nanah berwarna kuning kehijau-hijauan atau abu-abu dari vagina (bahkan terkadang berbusa).
  3. Bau yang kuat dan rasa sakit pada saat kencing ataupun berhubungan seksual.
  4. Iritasi atau gatal-gatal di sekitar vagina.
  5. Sakit perut bagian bawah (jarang ditemukan).
  6. Pada pria biasanya keluar nanah dari penis.
(Krieger et al.,1993 dan Robert, 2000 dalam Egbere et al. (2009))

Meskipun trikomoniasis telah lama dianggap sebagai infeksi menular seksual yang kurang penting, tetapi bukti baru-baru ini menyatakan bahwa implikasi dari akumulasi Tricomonas vaginalis dapat mengkontribusi terjadinya hal-hal yang merugikan baik bagi wanita maupun pria. 

Dampak trikomoniasis bagi kesehatan wanita

  1. Faktor risiko HIV. T. vaginalis dapat memperkuat transmisi infeksi HIV. Penanganan wanita yang terinfeksi T. vaginalis menyebabkan penurunan 4,2 kali lipat jumlah infeksi HIV-1 pada sektret vagina.
  2. Terkait dengan Herpes Simplex Virus-2 (HSV-2). Insiden trikomoniasis merupakan prediktor independen dari insiden herpes simplex virus-2, wanita dengan trikomoniasis memiliki risiko empat kali terkena infeksi HSV-2.
  3. Kontributor infertilitas pada wanita. T. vaginalis dapat berfungsi sebagi pembawa penyebaran organisme lain dengan membawa patogen-patogen ke tuba falopi. Beberapa penelitian menunjukkan T. vaginalis menjadi risiko infertilitas tuba.
  4. Penyakit radang panggul (PID). Peningkatan yang signifikan dari penyakit radang panggul pada wanita dengan infeksi trikomoniasis dibandingkan wanita yang tidak terinfeksi trikomoniasis. Penelitian lain menunjukkan bahwa wanita yang terinfeksi Clamydia dan Trichomonas memiliki kemungkinan terkena penyakit traktus bagian atas yang simtomatik.
  5. Neoplasia serviks. Infeksi T. vaginalis berhubungan dengan peningkatan risiko dua kali lipat neoplasia serviks, meskipun setelah mengontrol infeksi human papillomavirus (HPV)
  6. Kelahiran premature. Komplikasi kehamilan seperti persalinan prematur dan bayi berat lahir rendah berhubungan dengan infeksi T. vaginalis pada beberapa penelitian. Penanganan trikomoniasis asimtomatik pada kehamilan merupakan suatu kontroversi.
(Center for Disease Control, 2011)

Dampak trikomoniasis pada kesehatan pria antara lain:

  1. Faktor risiko HIV. Terjadi peningkatan enam kali lipat konsentrasi HIV di air mani pada pria yang terinfeksi HIV positif dengan trikomoniasis dibandingkan dengan pria yang tidak terinfeksi Trichomonas.
  2. Kontributor infertilitas pada pria. Diantara pria yang terkena trikomoniasis, terjadi penurunan yang signifikan pada motilitas sperma dan viabilitas sperma. Penanganan trikomoniasis menunjukkan perbaikan yang signifikan para motilitas sperma, viabilitas, dan viskositas sperma.
  3. Nongonococcal Uretritis (NGU). Trikomoniasis mungkin merupakan penyebab penting uretritis nongonococcal. Sebuah penelitian menemukan bahwa pada pria dengan NGU, terdapat 19,9% yang terinfeksi Trichomonas.
  4. Prostatitis kronis. Suatu penelitian yang melibatkan pria dengan prostatitis kronis ditemukan bahwa 71% penyebab terjadinya prostatitis adalah infeksi Trichomonas dengan infeksi spesifik 19%dari pria.
(Center for Disease Control, 2011)

Cara Pencegahan

  1. Melakukan ANC selama masa kehamilan utuk skrining IMS (Infeksi Menular Seksual)
  2. Meningkatkan higiene perorangan dan sanitasi lingkungan
  3. Seks yang aman dan dengan satu pasangan
  4. Peningkatan status sosial ekonomi
(Jatau et al., 2006)

Cara Pengobatan

Telah ditemukan bahwa metronidazol berhasil membunuh T. vaginalis, akan tetapi penggunaannya selama kehamilan menjadi kontroversi karena dapat menyebabkan mutagenesis dan bersifat karsinogen pada model yang digunakan dalam uji laboratorium. Burtin dkk melaporkan meta analisis dari tujuh studi yang menunjukkan bahwa metronidazol tidak meningkatkan risiko lahir cacat pada janin selama trimester pertama, sehingga metronidazol disarankan untuk digunakan hanya selama trimester kedua dan trimester ketiga. Pengobatan selama kehamilan pada wanita dan pasangan seksnya berpotensi untuk mencegah komplikasi kelahiran prematur serta infeksi pada keturunannya, karena apabila pasangan seks tidak mendapatkan pengobatan, maka wanita dapat terkena trichomoniasis kembali (Smith et al., 2002).

Tinidazole (2 gr dosis oral tunggal) merupakan terapi minimal yang memiliki keunggulan lebih daripada metronidazole untuk pengobatan trikomoniasis. Pada resistensi metronidazole, tinidazole (dalam berbagai dosis) telah mencapai tingkat kesembuhan 90% dan lebih tinggi. Perbedaan yang paling penting antara kedua obat ini yaitu tinidazole yang lebih toleransi dan kurang toksik dibandingkan metronidazole, bahkan pada dosis yang tinggi (Center for Disease Control, 2011).

Seputar Chlamydia, Pencegahan Dan Pengobatannya

Pengertian Chlamydia

Chlamydia merupakan penyakit kelamin yang sering terjadi dan disebabkan oleh bakteri chlamydia trachomatis. Biasanya tidak terjadi gejala apa-apa, walaupun begitu tetap ada gejala-gejala ringan, seperti nanah atau keputihan pada penis maupun vagina dan adanya rasa sakit setiap kali buang air kecil.
Ini merupakan infeksi yang terjadi pada uretra (laki-laki) dan serviks (mulut rahim) pada perempuan. Sebagai informasi, chlamydia merupakan salah satu penyakit menular seksual yang paling umum dijumpai dan dikenal sebagai penyebab utama penyakit peradangan pada pelvis (panggul), sehingga menyebabkan infertilitas (kemandulan) pada perempuan. Bahaya kan? Jenis tertentu dari bakteri ini hanya menginfeksi serviks dan uretra, sementara jenis lainnnya dapat menyebabkan penyakit mata.

Gejala-gejala

Gejala biasanya timbul dalam kurun waktu kira-kira 3 minggu, tetapi gejalanya mungkin sangat ringan dan kadang luput dari perhatian. Laki-laki yang merasakan gejala saat terinfeksi penyakit ini akan mengeluarkan cairan seperti susu dari saluran kencingnya disertai rasa sakit saat buang air kecil.

Sedangkan perempuan yang terinfeksi chlamydia mungkin juga akan mengalami rasa tidak nyaman saat berkemih, sebagai pertanda nyata penyakit ini mulai berkembang. Sayangnya, perempuan kadang tak menyadari terkena penyakit berbahaya ini karena dapat muncul tanpa gejala nyata. Dalam kasus ini, penularan berulang dapat terus terjadi.
Chlamydia juga akan meningkatkan keluarnya kotoran dari vagina, bahkan muncul darah segar di antara siklus haid. Pendarahan yang terjadi ini bisa menjadi indikasi bahwa infeksi sudah menyebar ke uterus (rahim).
Infeksi chlamydia yang terjadi di anus dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada penderita dan sebagai imbasnya anus mengeluarkan kotoran yang abnormal. Jika tak terdeteksi dan tak diobati hal ini menyebabkan komplikasi serius pada penderita. Infeksi chlamydia yang berkelanjutan bisa menginfeksic appendix (usus halus), jantung dan hati. Risiko lainnya pada laki-laki adalah chlamydia dapat menginfeksi epididymis, yang berpotensi menyebabkan kemandulan.

Media Penularan

Bakteri Chlamydia trachomatis merupakan penyebab chlamydia. Bakteri ini hanya dapat bertahan di sel-sel hidup, yang kemudian akan dibunuhnya. Pertukaran cairan tubuh (sperma misalnya) berpotensi menjadi sarana penyebaran penyakit ini.

Pengobatan

Dapat disembuhkan dengan penggunaan antibiotik tetrasiklin, yang diresepkan dokter untuk dipakai dalam 7 hari dan pengobatan terhadap kedua pasangan.

Pencegahan

Khusus perempuan hamil yang terinfeksi chlamydia dapat diobati dengan erythromycin. Saat terinfeksi penyakit ini sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual, atau gunakan kondom untuk mencegah penularan berulang.

Mengenal Kanker Serviks

Pengertian Kanker Serviks

Kanker serviks atau sering disebut juga sebagai kanker mulut rahim merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak ditakuti kaum wanita. Berdasarkan data yang ada, dari sekian banyak penderita kanker di Indonesia, penderita kanker serviks mencapai sepertiga nya. Dan dari data WHO tercatat, setiap tahun ribuan wanita meninggal karena penyakit kanker serviks ini dan merupakan jenis kanker yang menempati peringkat teratas sebagai penyebab kematian wanita dunia.
Kanker serviks menyerang pada bagian organ reproduksi kaum wanita, tepatnya di daerah leher rahim atau pintu masuk ke daerah rahim yaitu bagian yang sempit di bagian bawah antara kemaluan wanita dan rahim.

Penyebab Kanker Serviks

Human papilloma Virus (HPV) merupakan penyebab dari kanker serviks. Sedangkan penyebab banyak kematian pada kaum wanita adalah virus HPV tipe 16 dan 18. Virus ini sangat mudah berpindah dan menyebar, tidak hanya melalui cairan, tapi juga bisa berpindah melalui sentuhan kulit. Selain itu, penggunaan wc umum yang sudah terkena virus HPV, dapat menjangkit seseorang yang menggunakannya jika tidak membersihkannya dengan baik.
Selain itu, kebiasaan hidup yang kurang baik juga bisa menyebabkan terjangkitnya kanker serviks ini. Seperti kebiasaan merokok, kurangnya asupan vitamin terutama vitamin c dan vitamin e serta kurangnya asupan asam folat. Kebiasaan buruk lainnya yang dapat menyebabkan kanker serviks adalah seringnya melakukan hubungan intim dengan berganti pasangan, melakukan hubungan intim dengan pria yang sering berganti pasangan dan melakukan hubungan intim pada usia dini (melakukan hubungan intim pada usia <16 tahun bahkan dapat meningkatkan resiko 2x terkena kanker serviks). Faktor lain penyebab kanker serviks adalah adanya keturunan kanker, penggunaan pil KB dalam jangka waktu yang sangat lama, terlalu sering melahirkan.

Ciri-Ciri Perempuan Penderita Kanker Serviks

Kanker serviks membutuhkan proses yang sangat panjang yaitu antara 10 hingga 20 tahun untuk menjadi sebuah penyakit kanker yang pada mulanya dari sebuah infeksi. Oleh karena itu, saat tahap awal perkembangannya akan sulit untuk di deteksi. Oleh karena itu di sarankan para perempuan untuk melakukan test pap smear setidaknya 2 tahun sekali, melakukan test IVA (inspeksi visual dengan asam asetat, dll. Meskipun sulit untuk di deteksi, namun ciri-ciri berikut bisa menjadi petunjuk terhadap perempuan apakah dirinya mengidap gejala kanker serviks atau tidak:
  1. Saat berhubungan intim selaku merasakan sakit, bahkan sering diikuti oleh adanya perdarahan.
  2. Mengalami keputihan yang tidak normal disertai dengan perdarahan dan jumlahnya berlebih
  3. Sering merasakan sakit pada daerah pinggul
  4. Mengalami sakit saat buang air kecil
  5. Pada saat menstruasi, darah yang keluar dalam jumlah banyak dan berlebih
  6. Saat perempuan mengalami stadium lanjut akan mengalami rasa sakit pada bagian paha atau salah satu paha mengalami bengkak, nafsu makan menjadi sangat berkurang, berat badan tidak stabil, susah untuk buang air kecil, mengalami perdarahan spontan.

Mengenal Bakteri Vaginosis

Pengertian Bakteri Vaginosis

Vaginosis bakteri juga dikenal sebagai BV (Bacterial Vaginosis) adalah suatu kondisi wanita dimana ada pertumbuhan berlebih dari bakteri. Daerah ini dapat terasa gatal, sakit dan bau (biasanya bau amis). Ada juga sensasi terbakar. (Gejala bisa jadi tidak satupun, beberapa atau semua itu).
BV dapat mempengaruhi semua perempuan dari segala usia, tetapi paling sering mempengaruhi wanita usia subur. Hal ini juga sangat sering terjadi pada wanita hamil. Ada sedikit bukti mengenai bagaimana BV terjangkit. Apa yang diketahui adalah bahwa hal itu terkait dengan ketidakseimbangan bakteri yang ditemukan dalam vagina wanita.

Kita semua memiliki bakteri dalam tubuh kita, dan bakteri yang baik adalah sama sekali tidak berbahaya. Perempuan memiliki keseimbangan bakteri “baik” dan “buruk” di vagina mereka dan BV terjadi ketika saldo yang ada mendukung bakteri buruk.
Ada beberapa kesamaan perempuan yang beresiko tertular BV misalnya berhubungan seks dengan pasangan baru, bagaimanapun, perempuan yang belum aktif secara seksual juga dapat terjangkit BV. Pada titik ini, tidak mungkin untuk terjangkit BV dari kursi toilet umum atau dari linen tempat tidur seseorang.

Tanda - Tanda Nyata Pertama Dan Gejala BV?

Tanda pertama yang paling jelas adalah keluarnya cairan (biasanya putih atau abu-abu) yang memancarkan bau yang sangat tidak menyenangkan (seperti ikan). Hal ini dapat lebih lazim setelah melakukan hubungan seksual. Dengan BV, mungkin ada sensasi terbakar ketika buang air. Hal ini sangat sering disertai dengan gatal di sekitar bagian luar vagina (bisa sangat memalukan).
Itu semua gejala yang paling umum, namun beberapa wanita yang pernah mengalami BV tidak merasakan gejala itu sama sekali.
Wanita yang mengalami BV sementara hamil, lebih sering melahirkan bayi dengan berat lahir rendah atau prematur. Bisa ada komplikasi. Bakteri yang menyebabkan BV kadang-kadang dapat menginfeksi rahim dan saluran tuba. Hal ini umumnya dikenal sebagai PID. PID kadang-kadang dapat menyebabkan kemandulan atau di kemudian hari menyebabkan kehamilan ektopik. Hal ini adalah kondisi yang dapat mengancam kehidupan dimana sel telur yang telah dibuahi tumbuh di luar rahim.

Bagaimana Vaginosis bakteri didiagnosis?
Satu-satunya cara untuk mendapatkan konfirmasi dari Vaginosis bakteri adalah memiliki sampel cairan yang diambil dari vagina dan diuji.

Cara Mengobati Vaginosis bakteri

Ya, kadang-kadang BV akan sembuh sendiri, namun semua perempuan harus ditangani untuk menghindari komplikasi lebih lanjut. BV dapat diobati dengan antibiotik, namun BV dapat kambuh setelah pengobatan. Metode alami dan metode holistik juga telah terbukti sangat efektif pada beberapa wanita.

Mengenal Penyakit Keputihan

Pengertian

Keputihan (Flour Albus) merupakan manifestasi gejala penyakit sistem reproduksi wanita dan  sebenarnya itu bukan merupakan penyakit. Biasanya ditandai dengan keluarnya cairan dari kewanitaan (vagina) yang bukan berupa darah ataupun air kencing berwarna kekuning-kuningan, serta bentuknya cair hingga kental.

Keputihan dapat terjadi hampir pada semua wanita dan ibu hamil akan tetapi tidak semua mengetahui fakta dan penanganan yang tepat untuk mengatasi keputihan tersebut. Anda juga harus mengetahui bahwa tidak semua keputihan berbahaya ada pula keputihan yang lumrah di alami oleh seluruh wanita.
Keputihan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu keputihan fisiologis (normal) atau keputihan patologis (abnormal).

Keputihan fisiologis (normal)

Keputihan jenis ini tidak berbahaya akan tetapi sering kali membuat anda tidak nyaman dan dapat menurunkan rasa percaya diri. Biasanya keputihan ini dialami oleh wanita normal yang akan haid atau telah haid. Keputihan dapat terjadi pula pada masa pubertas dan masa mendekati monopouse. Keputihan juga bisa terjadi karena anda sedang mengalami stress atau anda sedang hamil. Adapun ciri-ciri keputihan fisiologis adalah sebagai berikut : 
  1. Vagina mengeluarkan cairan yang berlebihan
  2. Tidak menyebabkan gatal pada daerah vagina
  3. Cairan berwarna bening
  4. Tidak bau amis
Meskipun keputihan jenis ini aman bukan berarti organ kewanitaan anda tidak terancam karena bagaimana pun menjaga kebersihan organ kewanitaan adalah hal yang harus dilakukan oleh wanita dalam menjaga agar area kewanitaan bersih dan tidak terkontaminasi dengan bakteri, jamur dan virus.

Keputihan Patologis (abnormal)

Keputihan jenis ini yang acapkali dianggap remeh dan dianggap keputihan biasa, padahal jika dibiarkan tanpa pengobatan dan pencegahan maka akan semakin memperburuk keputihan patologis. Biasanya keputihan ini disebabkan dari adanya perubahan kelembaban vagina yang meyebabkan terganggunya perkembangan bakteri normal. Ada beberapa infeksi yang ditimbulkan oleh bakteri, jamur dan virus yaitu contohnya adalah: 
  1. Infeksi jamur adanya infeksi jamur menyebabkan anda mengalami keputihan berwarna putih kekuningan , cairan kental, terjadi pembengkakan vulva dan mengalami gatal dan nyeri pada daerah vulva.
  2. Vaginosis Bakterialis(VB). Ada beberapa bakteri penyebab keputihan yaitu Gardnerella, Mobiluncus, Bacteriodes,Mycoplasma. Adapun ciri-ciri nya jika keputihan anda disebabkan oleh infeksi bakteri adalah keluar cairan berwarna putih keabuan, berbau, gatal, kemerahan dan terjadinya pembengkakan pada bibir vagina.
  3. Trichomoniasis . Jika anda mengalami keputihan dengan tanda-tanda berwarna kekuningan atau kehijauaan, lendir berbusa, bau amis, nyeri kemih dan gatal.
  4. Gonorrhea. Cairan vagina anda mengalami perubahan warna menjadi keabuan atau kekuninngan kemudian keluarnya darah diantara siklus haid dan gangguan air kecil.
  5. Adapun infeksi yang ditimbulkan oleh bakteri lain seperti gonococcus, Chlamydia trichomatis, Gardenella, dan Treponema pallidum. Disebabkan oleh jamur misalnya Candida infeksi dan disebabkan virus kondiloma acuminata dan herpes.

Penyebab Keputihan

Ada beberapa penyebab terjadinya keputihan yaitu secara internal menyangkut kebersihan area kewanitaan dan faktor luar diri yang menyangkut kebersihan dan lingkungan :
  1. Infeksi yang disebabkan jamur , bakteri atau virus. Menyebabkan kuman baik menurun sehingga terjadinya peningkatan perkembangan bakteri jahat (patogen), sehingga menyebabkan pH kewanitaan anda meningkat.
  2. Kurang menjaga kebersihan. Tidak menjaga kebersihan pada area kewanitaan anda akan menimbulkan masalah keputihan sehingga bakteri jahat (patogen) meningkat yang mengakibatkan terjadinya infeksi yang mudah menyebar ke area kewanitaan.
  3. Antibiotik dan Pil KB dalam kurun waktu lama. Mengkonsumsi antibiotik dan pil KB dalam waktu lama akan menimbulkan keputihan. Ini disebabkan antibiotik dapat mengakibatkan adanya sistem imunitad dalam tubuh. Penggunaan KB pun akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan hormonal.
  4. Stress. Stress akan mengakibatkan semua organ tubuh yang dipengaruhi otak mengalami perubahan keseimbangan dan menimbulkan keputihan.
  5. Adanya benda yang masuk ke dalam vagina. Keputihan juga dapat diakibatkan oleh masuknya rambut kemaluan, alat kontrasepsi, iritasi yang berlangsung lama .

Akibat Keputihan

Keputihan merupakan tanda awal masalah pada kewanitaan. Meskipun keputihan bukan jenis penyakit yang mematikan bagi penderitanya akan tetapi jika dibiarkan apalagi jenis keputihan abnormal maka akan menimbulkan beberapa penyakit :
  1. Kehamilan Prematur. Ibu hamil yang mengalami gangguan keputihan beresiko menyebabkan kehamilan prematur. Selain itu juga ada beberapa resiko lainnya seperti hamil di luar rahim dan menyebabkan radang panggul.
  2. Kemandulan. Wanita yang mengalami keputihan akibat infeksi jamur candida albicans beresiko terkena kemandulan jika tidak diobati dengan benar. Adapun gejala yang dialami adalah rasa gatal yang berlebih di area vagina, cairan berlendir berwarna putih susu dan memiliki bau menyengat. Penderita keputihan jenis ini kadang kadang mengalami rasa panas pada vulva dan nyeri saat senggama dan berkemih. Bayi yang baru lahir bisa tertular keputihan akibat kejadiaan saat sedang persalinan tanpa sengaja bercampur dengan ibunya yang menderita penyakit tersebut.
  3. Penyakit Kelamin. Bakteri gonococcus menyebabkan terjadi keputihan yang ditandai dengan berbau, berwarna keabu-abuan yang mengakibatkan munculnya penyakit kelamin seperti sifilis, penyakit jengger ayam di kemaluan.
  4. Kanker Mulut Rahim. Keputihan yang disebabkan karena infeksi oleh jamur candida albicans mengakibatkan penderita mengalami rasa gatal, berlendir warna putih susu sampai kecoklatan dan baunya amis. Adapula penderita yang mengalami nyeri pada vagina dan juga sakit senggama. Keputihan jenis ini cenderung menunjukan adanya masalah dengan mulut rahim.
  5. Pelvis Inflammatory. Penyakit radang panggul yang ditandai dengan adanya keputihan yang berciri-ciri berwarna coklat, disertai dengan demam, kram ketika sedang haid, sakit ketika berhubungan dan sampai perdarahan ketika melakukan hubungan seksual.
  6. Gonore. Penyakit seksual pada wanita yang disebabkan bakteri neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi selaput dalam panggul, penderita mengalami nyeri panggul dan gangguan reproduksi. Keputihan pada yang dialami adalah dengan ciri berwarna kuning, berbau dan menimbulkan rasa gatal.
Tidak semua jenis keputihan yang dialami menandakan bahwa anda terjangkit penyakit diatas karena harus melalui test kedokteran untuk dapat memastikannya. Jika anda mengalami keputihan bersifat abnormal maka segera konsultasikan kepada dokter. Disarankan ketika anda akan berkunjung ke dokter untuk tidak menggunakan sabun kebersihan karena akan menyebabkan kesulitan untuk mengindentifikasi keputihan yang sedang dialami. Keputihan memerlukan perawatan yang sesuai dipantau dari perkembanggannya.Menjaga kebersihan vagina dan pola kehidupan sehat merupakan awal pencegahan menghindari dari keputihan abnormal yang membahayakan kesehatan .

Cara Mengatasi Keputihan

  1. Hindari penggunaan sabun antiseptik yang terlalu sering karena akan menganggu kestabilan ph kewanitaan anda yang menyebabkan bakteri baik anda terganggu.
  2. Usahakan untuk tidak menggunakan bedak di vagina karena akan mengundang jamur dan bakteri yang menempel dan menjadi tumpukan di vagina
  3. Usahakan vagina anda selalu kering sebelum menggunakan celana dalam.
  4. Jangan menggunakan celana dalam yang lembab dan bahan tidak menyerap keringat.
  5. Sering menggunakan pembalut saat anda menstruasi.